Namun, kampus tak lantas lunas memberikan semua yang kita butuhkan sebagai bekal hidup di masa depan. Ada lho hal-hal yang sebenarnya sangat kita butuhkan dalam hidup, tapi tak bisa kamu dapatkan di bangku perkuliahan. Apa saja pelajaran-pelajaran hidup itu? Yuk, simak satu per satu!
1. Sikap rendah hati dan kemauan untuk belajar tak lantas tumbuh saat kamu mengikuti perkuliahan. Mereka hanya akan kamu dapatkan lewat pengalaman nyata di lapangan.
rendah hati dan mau belajar via www.flickr.com
Yang pasti, proses belajar tidak begitu saja berhenti setelah sah menyandang gelar sarjana. Memasuki dunia kerja berarti memulai proses belajarmu kembali. Bukan lewat buku-buku perkuliahan atau catatan dari dosen, kamu justru belajar dari tugas-tugas yang didelegasikan atasan padamu. Misalnya, ketika didaulat menulis tentang fenomena kemacetan Jakarta, kebutuhan mencari dan menyusun data adalah proses belajar yang secara tak langsung kamu lakoni.
2. Senioritas tak akan membantumu untuk maju. Kerja keras dan kegigihan adalah dua hal yang akan menentukan kesuksesanmu.
jabatan dan rasa hormat diperoleh karena kerja keras via www.flickr.com
Namun, sistem ini tentu tak berlaku di dunia kerja. Usia bukanlah patokan yang menentukan siapa yang seharusnya lebih dihormati atau dianggap senior. Maganer-mu di kantor bisa jadi usianya lebih muda darimu dan hal itu sah-sah saja. Yang pasti, semangat kerja dan perjuangannya bisa jadi lebih besar darimu lantaran posisi dan pencapaian juga jauh di atasmu.
3. Pembelajaran di kelas tidak mengajarkanmu cara berkembang dengan cepat. Kemampuan komunikasi dan kelihaian bekerja hanya bisa kamu pelajari lewat persaingan dunia kerja yang ketat.
kemampuan komunikasi yang mumpuni via www.flickr.com
Tugas-tugas kantor mengharuskanmu bisa bekerja dalam tim. Misalnya, seorang staf marketing tak bisa begitu saja menentukan strategi marketing yang paling cocok untuk perusahaan. Sebuah keputusan baru bisa diambil setelah proses diskusi panjang dengan staf lain yang terlibat, persetujuan dari atasan, hingga akhirnya diputuskan. Demi bisa melewati proses ini dengan lancar, kemampuan komunikasi adalah yang kamu andalkan. Intinya, baik gaya bicara, sikap, dan kemampuan mengontrol emosi diri harus benar-benar diperhatikan.
4. Hanya lewat interaksi sehari-hari kamu mampu membedakan antara kawan dan lawan. Lewat cara inilah kamu bisa bertahan di tengah persaingan.
sulit menilai teman dan lawanmu via www.ryot.org
Sementara, yang terjadi di dunia kerja justru jauh berbeda. Bahkan, teman dan lawan akan sangat sulit dibedakan. Rekan kerja yang setiap makan siang selalu menemani dan jadi teman mengobrol, bisa jadi saingan terberatmu. Mungkin, dialah yang menjadikanmu gagal mendapat promosi lantaran prestasinya ternyata lebih baik darimu.
Apakah hal ini salah? Tentu tidak. Setiap orang berhak berjuang secara profesional untuk karirnya. Kamu pun selayaknya bisa berlaku dewasa dengan tidak membiarkan urusan pekerjaan mempengaruhi pertemanan kalian.
5. Gelar setinggi langit tak serta merta mengajarkanmu soal kepekaan. Hanya dari interaksi di tempat kerja kamu akan belajar bagaimana caranya menjaga perasaan.
kepribadianmu dinilai dari tutur kata dan perilaku via mashable.com
Namun, hidup dalam lingkungan sosial yang lebih luas mendidikmu untuk belajar menahan diri. Kecil kemungkinan kamu bisa memilih tim kerja yang kamu sukai lantaran hal itu biasanya sudah ditetapkan perusahaan. Kamu seharusnya siap menghadapi berbagai karakter rekan-rekan kerjamu. Sementara, menjaga sikap dan tutur katamu pun sudah jadi hal yang wajib karena dari situlah mereka akan menilai dirimu.
6. IPK tinggi tidak menjamin keberhasilanmu. Tapi, justru koneksi dan jejaring luaslah yang akan membantu.
pentingnya menjalin koneksi via www.flickr.com
7. Tak ada pelajaran kuliah yang mengajarimu cara praktis mengatur pengeluaran. Saat kekurangan uang dengan rekening yang pas-pasan, barulah kamu akan belajar bertahan.
menabung bukan perkara sederhana via www.makemoneyinlife.com
8. Di bangku kuliah, kamu hanya akan gelisah saat salah mengerjakan soal ujian. Namun di dunia kerja nanti, kamu perlu belajar bahwa kesalahan tak boleh membuatmu menyerah dalam kegagalan.
kesalahan adalah pertanda baik via www.businessinsider.my
9. Hidup ternyata bukan soal tujuan. Tapi proses panjang di baliknyalah yang akan menempamu agar berkembang.
hidup adalah perjalanan bukan sekadar tujuan via hereandnow.wbur.org
Lepas dari kampus menjadikanmu sadar bahwa hidup tak selalu soal tujuan atau target. Menghadapi berbagai tugas dari bos meyakinkanui bahwa setiap hari adalah proses belajar dan kesempatan bertumbuh jadi pegawai sekaligus pribadi yang lebih baik. Bahkan, kamu pun belajar untuk selalu siap menghadapi kemungkinan gagal yang bisa datang kapan saja. Yang pasti, sekali dua kali jatuh tak lantas menghentikan langkahmu, kamu akan bergegas berlari dan melanjutkan perjalananmu.
10. Kamu tak boleh bergantung pada orang lain. Kawan akan datang dan pergi. Satu-satunya yang bisa kamu harapkan adalah dirimu sendiri.
kamu yang bertanggung jawab pada dirimu via www.flickr.com
Namun, keadaan akan 180 derajat berubah ketika satu-persatu temanmu lulus. Mereka mulai melanjutkan hidup ke jenjang selanjutnya; mulai menjajal berbagai lowongan pekerjaan, melanjutkan kuliah S2, atau justru memutuskan untuk segera menikah. Bukan berarti tak lagi peduli satu sama lain, tapi masing-masing individu memang harus memperjuangkan hidupnya sendiri. Kamu pun sudah seharusnya mulai berjuang sendiri demi masa depanmu.
Nah, gimana? sudah cukupkah bekal yang kamu punya untuk menjejak dunia yang sebenarnya? Jika belum, jangan jadikan dirimu takut, ya! Tak ada pilihan lain kecuali mempersiapkan dirimu mulai sekarang demi masa depanmu kelak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar