KEPERGIAN kadang menjadi awal sebuah cinta, bukankah kehilangan bisa
menumbuhkan kerinduan yang membelukar di dalam batin. Begitu pula ketika
sesuatu yang kadang kita anggap biasa saja pada awalnya, tiba-tiba
memunculkan sesuatu yang jauh beda ketika ia telah tiada di sisi kita.
Kepergiaan bukan semata-mata akhir, tetapi bisa menjadi permulaan
dari kesadaran untuk menghargai ketulusan seseorang dalam mencintai.
Saat ia telah jauh dari tatapan barulah tersadar bahwa alasan cinta
bukan sebatas kesanggupan untuk berucap, tetapi kebijaksanaan untuk
berbuat.
Ada banyak pecinta yang begitu bahagia memperoleh ucapan puisi-puisi
cinta dari pengagumnya. Hingga kadang abai dengan seseorang yang kerap
sekedar bertanya, “Apakah dirimu hari ini baik-baik saja?” Terkesan
basa-basi tetapi sesungguhnya ucap itu jauh lebih peduli dari puisi.
Puisi terlalu penuh dengan metafora, ada kebohongan yang diselipkan
di dalamnya. Sedangkan cinta ialah kejujuran batin tanpa harus diumbar
ke seluruh ‘semesta kata’ sesungguhnya tak jadi perkara, asal mampu
mewujudkannya dalam tindakan yang sebenar nyata dan berdaya guna.
Lebih baik, mulailah lihat sekelilingmu jangan-jangan ada yang
mencintaimu dalam diam. Hanya memikirkan bagaimana caranya membuatmu
bahagia, dengan gurauannya atau dengan cerewetnya saat dirimu alpa
menjaga diri sendiri. Sesungguhnya itulah sejatinya cinta.
Cinta itu perhatian bukan kepura-puraan, cinta itu kepedulian bukan
sekedar ucapan, pahamilah dengan sepenuh-penuhnya kesadaran, “Pecinta
sejati terlahir untuk mengabdi, bukan sekedar mengumbar seribu janji
namun tak ada satu pun yang mampu mewujud sebagai bukti.”
Pemuisi cinta sejati ialah pendoa yang ikhlas meyakinkan Tuhan untuk
melapangkan jalan kebahagiaan bagi orang yang dicintai-Nya. Sebab
sesungguhnya memasrahkan cinta kepada Tuhan menjadi pilihan terbaik
untuk mengetuk pintu takdir dalam menyempurnakan separuh agama,
merengkuh jodoh terbaik
Sebelum pecinta sejati yang ada disekitarmu pergi, cobalah telaah
lagi adakah seseorang yang kerap berbuat apa pun untuk membuatmu
bahagia, menyediakan gurauannya untuk buatmu tertawa, meluapkan
cerewetnya untuk membuatmu lebih baik dalam kinerja sebagai manusia.
Jika ada hargailah upayanya, sebab itu semua justru sebenar-benarnya
perbuatan mencinta yang tiada ternilai harganya.
Pahamilah satu perkara, cinta ialah perbuatan! Perbuatan untuk saling
memuliakan satu sama lain agar berperilaku lebih baik, dan saling
mendewasakan dengan beragam cara, baik lewat sapaan sederhana, canda,
terlebih doa yang dipasrahkan tulus pada Sang Pencipta. Semoga dirimu
mengerti kiranya. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar