Aku mengamatimu tanpa perlu kau
tahu, aku memandangmu tanpa perlu menatap ,aku mendengarmu tanpa perlu alat dan
aku menemuimu tanpa perlu kau hadir. Meskipun sakit nian rasaku mendapati
perasaan yang tak menentu dihatiku. Mengatas
namakan cinta, cinta yang tak kunjung sirna didadaku. Kebungkamanku dalam
kata-kata serta ketakutanku dalam menentang ajaranNya. Aku coba segala caraku
membelakangimu,kulihat indah senyum dan kedua matamu yang sayu itu, serta aku
amati desah suaramu.. untuku menghayatimu. Saat duniaku telah tiada, hanya
dirikulah yang mengamatimu sedangkan dirimu jauh disana karena sesungguhnya aku
tak bisa melindungi hati dari rasa rindu ini. Maka janganlah pernah kau
tatapkan wajahmu, sebab aku mencintaimu tanpa perlu menatap. Dan tak perlu
engkau bangun dari tidurmu sebab aku cukup bahagia bisa berada disini,
menikmati desiran rasa dan ombak yang menenggelamkanku dalam imaji jiwa. Aku
cukup bahagia berada disisimu, menatapmu tanpa perlu kau tau..
Saat aku bersua dengan indahnya
matamu, aku merasakan gejolak jiwa yang tak tentu yang terus menggelora dan
membangkitkan aku didalam asa. Sesungguhnya siapakah gerangan sidua alis yang
menyatu itu? Ah.. aku ini kaku, sekedar menatapnyapun aku sungguh tak bisa. Big
charismatic, sosok itu sangat menyentuh kalbu, didalam haru aku selalu membisu.
Kecintaanya pada sang kuasa memberikanku sebuah arti pribadinya. Aku ingin sekali sosok itu diam
sejenak.. duduk ditempatku, dan sudi kiranya mendekap tanganku ini.. aku ingin
sekali memandang lembut wajahnya yang sayu itu... tapi lagi-lagi aku takut
terhadapNya dan akupun menyadari bahwa tanganku tidak akan mampu meraihmu,,,,
18 September 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar