Aku menulis lagi. Tulisanku ini masih tentangmu. Hanya saja kali ini
aku harap kau membacanya. Karena tulisan ini memang untukmu. Untukmu
yang sempat ingin kuperjuangkan.
Perihal rasa memang sulit untuk dijelaskan. Bahkan lebih rumit dari
soal ujian lisan metalografi semester kemarin. Tapi aku tetap menulis
ini. Karena aku ingin kau paham, kalau di sini masih ada yang memendam
rasa padamu. Membiarkan perasaannya terkubur tidak terlalu dalam, hingga
tampak seperti gundukan tanah yang menyembunyikan sesuatu.
Bukan aku tak mau menggali gundukan itu lalu menunjukan isinya
padamu. Aku hanya merasa kalau aku bukan orang yang pandai dalam hal
itu. Aku tak pandai dalam mengungkap rasa. Iya, aku memang bukan orang
yang pandai.
Kalau kau membaca tulisan ini lalu merasa ini semua tentangmu,
bungkam saja lah. Biarkan ini tetap jadi urusanku sendiri. Akan rumit
jika banyak orang yang tau tanpa paham apa yang sebenarnya sedang
terjadi.
Dan untukmu, aku ingin berterimakasih. Terimakasih telah hadir.
Menjadi warna, membawa nada, memupuk rasa walau hanya sementara.
Terimakasih banyak.
Tertanda, aku yang sempat ingin memperjuangkanmu.
Unknown
DeveloperCras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar