Catatan 14 November

by 05.01 0 komentar

Mengenalmu adalah sebuah hal yang paling menggembirakan dalam kehidupanku, meski memang tidak lama kita bertemu atau bahkan tak mengenalku sama sekali, tak mengapa.. Tuhan tahu siapa hati yang ikhlas menerima tanpa perlu alasan lagi. Mengenalmu aku jadi mengerti bahwa intelegensi tak selamanya jadi persepsi, kamu selalu menegaskan bahwa intelegensi yang sempurna tak selamanya menjadi prioritas utama seseorang, teruslah melangkah dengan keterbatasanmu itu meski orang lain memandangmu tiada, meyakinkan dirimu sendiri bahwa kau sempurna bukan keniscayaan karena kau memang ditakdirkan untuk menjadi perempuan yang sempurna, Tembok Berlin kini memang telah tumbang. Semoga dinding penghambat diri kita dapat terpecahkan. "Tembok Berlin" yang menghambat pengembangan diri kita harus kita hancurkan. Janganlah menyerah dengan keadaan. Mulailah bekerja sekalipun dari alat yang paling sederhana. Kesuksesan seringkali dimulai dari yang kecil dan sederhana, namun konsisten. kata-kata itu terulang dan terngiang di kepalaku lagi dan lagi. Sekarang kau menjelma menjadi pemuda yang tangguh dan semakin berwibawa. Sosokmu yang taat, bergaul dengan teman sebayamu yang terbilang polos,  jiwamu yang terbuka dengan siapapun, membuatku semakin kagum. Senyum dan guratan tawa yang kau utarakan dengan sejuta keindahan dimatamu, mengisyaratkan bahwa Tuhan begitu sempurna...
Meski jarak terbentang seolah menjadi perintang antara takdir dan tabir yang maha kuasa, menjadikan mimpi yang semula tergenang asa menjadi tiada. Seharusnya tahun ini kita sudah bisa memandang langit yang sama... jauh.. jauh dari kerisauan hidup yang tak kunjung sirna, tapi ternyata Tuhan berkehendak lain. Diam saat itu bukanlah ambigu, tapi jika kau benar mengenaliku kau akan tahu bahwa saat itu aku begitu risau, seolah tak ada sisa kata yang patut diucapkan. Tegar memang..., perempuan sepertiku apa memang tidak ditakdirkan untuk bahagia atau memang ditakdirkan untuk sebuah penerimaan yang tulus?... meski hati yang tak kau lihat ini meronta mengiba. Meski ibarat pungguk merindukan sang rembulan dan meski itu sebuah angan yang tak terelakan lagi jika akhirnya tak berujung nyata. Meski malaikat kecilmu itu bukan aku dan meski tangan yang kau harapkan hadir itu bukan tanganku, mengertilah aku ada sampai kapanpun,  jika lelah pulanglah kembali, tempatku masih terbuka untukmu sampai kapanpun dan kau akan dapati diriku masih sama. Aku sampai tak bisa berkata lagi, apa yang akan aku utarakan seolah tidak berarti apa-apa seperti tetesan hujan yang menyeluruh ke tanah lalu sirna. Sama sekali tak ingin menentang takdir semua itu demi menjaga perasaan dan ketentraman jiwa, maafkan aku karena aku hanya bisa mengisyaratkan lewat untaian do’a, do'a ku smoga kau cepat kembali seperti dulu yang pernah ku kagumi. Semoga waktu mempertemukan kita kembali dengan keadaan yang menggembirakan dan penuh keajaiban.... J " Life is really simple, but we insist on making it complicated ! "
#CatatanTakBerarti
#AdaPelangiLeo
#SebuahMasaPengharapan2016

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com tipscantiknya.com kumpulanrumusnya.comnya.com