“Heentiikaaaannn!!” Teriakan risna yang langsung menyingkirkan sayatan pisau yang ku pegang.
“apa apaan sih lo tan hah? Mau ngakhirin hidup lo dengan cara konyol kayak gini? Apa setelah lo mati hidup lo bakalan tenang? Yang ada lo dibikin angus api neraka!” ucap risna dengan nada marah.
“gue udah gak tau harus gimana lagi na, lo gak bakal ngerti gimana sulitnya ada di posisi gue saat ini” ucapku sambil terisak isak.
“tapi gak gini caranya tan” risna melarangku.
“gue udah gak kuat lagi na” kataku sambil bersandar di bahu risna.
Risna memang sahabatku dari kecil, dia paling mengerti aku, dia tau semua tentang aku. Termasuk kejadian ini, kejadian yang terjadi sekitar 2 minggu yang lalu, 2 minggu yang lalu aku mengetahui semuanya. Dan keadaan ini cukup membuatku tersiksa.
07 maret 2010.
Aku pergi bersama risna ke pusat perbelanjaan yang cukup ternama di Tasikmalaya. Risna sibuk mencari cari baju untuk acara ngedate bersama Panji (pacarnya). Sedangkan aku yang memang hoby menulis dan membaca ini, menghampiri toko buku yang tak jauh dengan butik yang dikunjungi risna.
Braaakkk
Aku bertabrakan dengan seorang laki laki, dan aku tak sengaja menumpahkan orange juice yang memang sedang kuminum sedari tadi.
“maaf kak, aku gak sengaja” ucapku gugup.
“udah gak papa, nyantai aja” gumamnya santai.
Sekilas aku melihat laki laki ini rasanya tak asing bagiku. Entahlah mungkin hanya perasaanku saja.
“aku agung pradigma, panggil saja aku agung, kamu?” ucapnya sambil mengulurkan tanganya.
“intaaan, kita pulang yuk” belum sempat aku memberi tahu namaku, risna sudah mengajaku pulang.
Aku pun terpaksa meninggalkan kak agung waktu itu.
Sesampainya aku di rumah, ku lihat keadaan rumah tak seperti biasanya, pecahan piring, gelas, berserakan dimana mana. Aku mendengar arah keributan di kamar mama dan papa. Aku tak sengaja menguping pembicaraan mereka. Ternyata papa memaksa mama untuk mengizinkanya menikah lagi. Aku tak menyangka, seorang ayah yang ku bangga banggakan selama ini ternyata seperti ini kelakuanya!!
Aku pun langsung mendobrak pintu kamar mereka.
“apa apaan ini? Jangan mah! Jangan izinkan laki laki ini untuk berbagi cinta dengan wanita lain!” ucapku dengan nada marah.
“gak sopan kamu!” sesaat tamparannya mendarat di pipi kananku.
“ayo terus tampar, kalo itu bisa ngurungin niat papa buat nikah lagi, kasian mama pah, kasian adik adik intan, mereka masih terlalu kecil untuk ini pah” gumamku dengan nada lirih.
Aku yang tak kuat dengan keadaan ini, langsung pergi ke sebuah tempat yang memang sering jadi sasaran ku ketika aku sedih ataupun senang.
“ya alloh, kenapa ini harus terjadi padaku? Jika kau mengira aku akan kuat menghadapinya, Engkau salah, justru aku terlalu lemah untuk ini” gerutuku yang tak ada habisnya.
“alloh tak akan menguji manusia di luar batas kemampuannya” sambung seseorang di belakangku.
“kak agung? Kok kakak bisa ada disini?” tanyaku heran.
“aku memang sering kesini, aku menyukai tempat ini, tempat ini memang tempat yang pas untuk seseorang mengutarakan semua jeritan hatinya, aku ada disini pun dengan sebuah alasan, oh iya namamu intan kan?”
“darimana kakak tau namaku, bukannya dulu belum sempat aku beri tau?”
“aku tau kok, waktu di toko buku itu, temanmu memaggil namamu”
Itu kedua kalinya aku bertemu ka agung, dekat denganya bisa membuatku nyaman dan sejenak melupakan masalah yang ada.
Dan semenjak pertemuan itu, kami semakin dekat.
12 juni 2010.
Dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini bukan karna kuat dan hebatku semua karena cinta, semua karena cinta, tak mampu diriku untuk berdiri tegar, terimakasih cinta.
Joy tobing-semua karena cinta.
Lagu ini menggambarkan suasana hatiku saat ini, karena tepat di hari ini kak agung ngajakin aku ngedate di bilangan kafe ternama yang ada di Tasikmalaya.
Entahlah perasaan apa ini, pertemuan kali ini berhasil membuat detak jantungku lebih cepat dari biasanya.
Aku dijemput ka agung dengan motor gedenya itu.
Sesampainya di kafe. Belum sempat kami duduk, seorang waiters datang menghampiri kami.
“mau pesan apa mas, mbak?” tanya waiters sambil menyodorkan menu nya ke meja kami.
“kita pesen sop buntut sama jus alpuket aja, oh iya untuk 2 porsi” jawab ka agung.
Hatiku serentak tiba tiba, “darimana laki laki ini tau, bahwa aku menyukai makanan yang ia pesan.” batinku.
“aneh yah? Aku bisa tau apa yang kamu suka?”
Lagi lagi laki laki ini aneh, dia bisa tau apa yang jadi rasa penasaranku.
Aku pun hanya bisa diam dan bersiap siap menyantap makanan yang baru saja diantarkan seorang pelayan parubaya dan tanpa sengaja dia menumpahkan jus alpukat itu ke dress jingga milikku.
“hati hati dong mbak! Lihat tuh baju dia jadi basah” bentak ka agung.
“udah kak, udah gak papa kok” sambungku sambil membersihkan dress ku.
“maaf mas, mbak, saya tidak sengaja” sambung pelayan tadi.
Aku memutuskan untuk mengajak kak agung pulang, walau acara date ini gak seperti apa yang aku harapkan, tapi bisa jalan jalan dengan kak agung juga bisa membuatku bahagia malam ini.
“Kak, lihat itu!” aku menunjuk langit yang dipenuhi bintang.
“kenapa?”
“indah ya?”
“tak seindah dirimu” ucap ka agung gombal.
“ih gombal, langit beruntung ya, Disaat gelap pun masih ada bintang bintang cantik yang menemaninya, bintang lebih dari sekedar indah” ucapku.
“tapi bintang gak datang setiap malam, ada kalanya langit harus benar benar gelap” gumam kak agung.
“maksud kakak?” tanyaku tak mengerti.
“layaknya manusia mereka tak selamanya bahagia tak selamanya juga mereka menderita, ada fase dimana kita mengerti arti kehidupan yang sebenarnya”.
Sejenak aku mencerna kata kata laki laki berpostur tinggi ini, dan langsung mengetahui apa makna yang disampaikanya. Dan kata katanya tadi berhasil membuatku jatuh cinta padanya. Yaa, hanya kak agung yang menjadi bintang dikala langit gelap. Hanya kak agung yang slalu ada di sampingku ketika aku merasa sendirian. Ya alloh, aku mencintai laki laki ini!!
Kak agung mengantarkanku pulang tepat ke depan pintu rumah.
“i love you” bisiknya membuatku salting.
Ya, memang benar aku sangat amat mencintainya.
Lagi lagi ku dapati pecahan kaca dimana mana, “apa laki laki itu ingin meminta kawin lagi” gerutuku dalam hati.
Praaakk, tamparan itu tepat di sasaran, laki laki itu berhasil menampar perempuan yang sangat ku kasihi itu.
“cukup pah cukup! Tampar aku aja, ayo tampar! Biar aku aja yang ngerasain sakitnya bukan mama, mama udah cukup menderita selama ini, ayo tampar aku pah, jangan mamah aku mohon” pintaku sambil menangis.
“udah kakak, jangan!! Mamah udah biasa nerima ini, kakak masuk kamar yaa!” suruh mamah.
“enggak mah enggak, air mata mama penderitaan kakak, kakak gak rela setetes pun air mata mama jatuh hanya karena laki laki ini!” bentaku pada papa.
Praaak, tamparan demi tamparan mendarat di kedua pipiku.
Mama hanya bisa menangis melihat anak perempuanya meringis kesakitan.
“ayo tampar lagi, ayo pah!! Sumpah, kalo aku bisa memilih lebih baik aku tak pernah dilahirkan ke dunia ini jika keadaanya seperti ini” gerutuku lagi.
Papa tak membalas perkataanku. Dia hanya bilang.
“besok papa kenalkan calon istri papa dan anaknya ke kalian”
Sungguh manusia yang gak punya hati!! Dimana nurani seorang ayah? Apa harus aku patuh pada laki laki yang biasa aku sebut papa ini? Aku rasa tidak !
25 september 2010.
Hari dimana aku dan adik adiku akan di perkenalkan dengan calon ibu tiri yang sering ku bayangkan sosoknya akan menyerupai nenek sihir!! Dan calon saudara tiri yang sering ku bayangkan tokohnya akan seperti bawang merah yang melagenda.
Belum selesai aku membayangkan itu semua.
Tiba tiba..
“kak agung?” tanyaku heran
“intan?”
“jadi? Jadi kakak calon saudara tiriku?
Aku shock melihat kenyataan yang tak pernah ku sangka akan seperti ini, laki laki yang berhasil membuatku jatuh cinta ini, ternyata akan menjadi saudaraku. Sungguh bukan hal yang mudah untuku, untuk menerima semuanya. Begitupun sebaliknya, kak agung sangat tak menerima dengan keadaan ini.
Aku tak menghiraukan acara perkenalan konyol itu. Aku langsung bergegas pergi ke tempat dimana aku biasa menenangkan diri.
“ya alloh, apalagi ini? Aku mencintai kak agung, aku menyayanginya, apa maksud dari semua ini ya alloh? Mengapa Engkau membiarkan rasa ini tumbuh, jika takdirMu tak mengizinkan ku bersamanya”.
“jangan menyalahi takdirnya! Langit tak pernah protes kala ia harus gelap, takdir alloh indah, mungkin ada rencana lain setelah ini” sahut suara yang tak asing lagi di telingaku.
“kak agung?” aku langsung meraih tubuh laki laki yang ku cintai itu.
“takdir gak selamanya berpihak pada kita” gumamnya.
“tapi aku sayang kakak”
“kamu fikir aku gak sayang kamu?”
“tapi kenapa semua ini harus terjadi sama kita kak? Bukankah suatu hal yang mustahil jika kita bersatu?”.
“percayalah, jika memang kita tidak dipersatukan di dunia, tapi aku percaya ada tempat yang lebih indah yang akan mempersatukan kita, aku mencintaimu” ucap kak agung yang langsung menancap gas mobilnya.
Dan..
Braaaaakk, suara tabrakan mendarat di telingaku.
Melihat orang yang berlalu lalang ke lokasi kejadian, membuatku penasaran dan ikut menghampiri lokasi itu. Ternyata kak agung yang menjadi salah satu korban kecelakaan tadi. Lagi lagi aku shock, aku menangis, sampai aku pingsan disana.
Langit begitu gelap, hujan tak juga reda ku harus menyaksikan cintaku terenggut tak terselamatkan.. Ingin ku ulang hari ingin perbaiki, kau sangat ku butuhkan, beraninya kau pergi dan tak kembali..
Ku biarkan senyumku, menari di udara, biar semua tau kematian tak mengakhiri cinta..
Dimana letak surga itu biar ku gantikan tempatmu denganku, adakah tangga surga itu biar ku temukan untuk bersamamu.
Lagu agnes monica-tanpa kekasihku, mengiriku ke tempat pemakaman.
Di batu nisan tertera nama Agung Pradigma. Tak ku sangka orang yang aku cintai telah berbaring di bawah tanah yang ditaburi berbagai macam bunga itu.
Aku hanya bisa menangis dan sesekali memanjatkan do’a untuknya.
Setelah kematian ka agung, mama kak agung mengurungkan niatnya untuk menikah dengan papa ku, papa ku juga sadar dan meminta maaf pada mama, aku dan adik adiku.
Ka agung benar, tak selamanya langit gelap.
Aku sayang ka agung.
Cerpen Karangan: Intan Sari Nurul Asmi
Facebook: Thand Victhoven ALdhiano
Tidak ada komentar:
Posting Komentar