Dalam Ilmu Keduniawian Manusia Memang Terkadang Salah Memilih :)

by 00.11 0 komentar


Dalam ilmu keduniawian manusia memang tidak luput dari kesalahan dalam menentukan segala sesuatu, wajar karena manusia memang tempatnya kesalahan, contohnya ketika kamu hendak masuk jurusan kedokteran, skill dan passion kamu memang dibidang ilmu kesehatan tapi ternyata takdir menentukan bahwa kamu dapat beasiswa dan masuk jurusan yang notabenya kependidikan.. jadi seorang guru, guru yang prospek kedepanya entah seperti apa kamupun belum tahu, hiruk pikuk demonstran yang mengatasnamakan guru honorer membuatmu semakin enggan.. semakin takut untuk memasuki ranah kependidikan... tapi sesungguhnya kependidikan bukan hanya masalah gaji... bukan hanya masalah strata sosial... yang kamu harus tahu guru adalah pengabdian, tapi bukan berarti karena pengabdian kamu rela tidak makan... ingat ada rezeki yang Allah berikan dalam bentuk lain. Orangpun sekarang semakin canggih dalam memutar uang, kamupun harus begitu..
Allah menciptakan manusia sesungguhnya sudah ditentukan jalanya tersendiri, tidak dipungkiri bahwa ketika kamu berbuat salah, entah itu dalam kehidupan bermasyarakat, dalam organisasi sosial, dalam keluarga , maupun salah dalam menentukan pilihan. Selalu yakinlah bahwa ada campur tangan Allah disana, kamu tahu kan ? katanya hidup itu sudah ada yang mengatur, Allah S.W.T lah tuhan yang mengatur segala lika liku kehidupan. Lalu mengapa kamu menyesali keputusan yang sesungguhnya sudah Allah izinkan? , ingatlah bahwa segala sesuatu ada yang memutuskan. Manusia memang bisa memutuskan segala sesuatu tetapi jika Allah tidak mengijinkan? Apa boleh buat, itulah yang namanya takdir. Jikapun Allah mengijinkan untuk takdir yang tidak kamu inginkan selalu tengoklah bahwa pasti ada celah kecil untuk diri kamu berkembang disana. Kebahagiaan itu tidak diciptakan dari orang lain... kebahagiaan itu terciptanya dari diri kita sendiri, yuk mari kita ciptakan kebahagiaan ? ciptakan rasa nyaman dengan pilihan kita sendiri. Meskipun sejatinya banyak hal didalamnya yang membuat kamu merasa jenuh, membuat kamu merasa tak dianggap, membuat kamu merasa tak didengar. Ingatlah kawan itu hanya pelajaran kecil dari tuhan untuk bagaimana bisa kita memahami bahwa ketika tidak dianggap, kamu belajar ikhlas, ketika kamu tidak didengar, kamu juga belajar memahami keinginan orang lain, semua itu ada pelajaran didalamnya jika kamu mampu mengambil hikmah dari hal itu ...
Untuk lebih memahami lagi dengan apa yang Allah kehendaki dari contoh diatas adalah ketika misalnya kamu masuk kedokteran, yang tidak diragukan lagi bahwa nantinya akan keluar biaya yang cukup besar untuk bisa berkecimpung disana, alat-alat prakteknya bukan hanya seratus atau dua ratus ribu ... puluhan jutapun bisa keluar. Bukankah kamu sudah terlalu sering merepotkan orang tua ? , keringat dan nanah yang keluar dari perjuanganya mencari nafkah untuk membiayaimu sekolah yang pada akhirnya jika kamu masuk kedokteran keringat itu akan semakin terkucur deras ?, betapa banyak air mata orang tua yang keluar demi membiayai anaknya sekolah?, sudahkah berfikir begitu?,  sedangkan beasiswa pendidikan ada didepan mata, jikapun kamu mementingkan egomu pastinya kamu memilih untuk berjuang lagi tahun depan di kedokteran, tapi lagi-lagi selalu ingatlah bahwa umur manusia tidak ada yang tahu, bisa saja besok lusa, atau detik ini tiada.  Jika ego yang terus menerus dikedepankan, bukankah itu menyusahkan ? bukankan katanya kebahagiaan orang tua itu lebih penting dari pada kehidupan kita?.. lalu kamu berfikir “ jika saya menjadi dokter saya bisa membahagiakan orang tua nantinya”.. wahai kawan ingatlah.., kebahagiaan orang tua tidak diukur dengan uang, tidak pula diukur dengan jabatanmu didunia, orang tua bahagia ketika kamu bisa berkembang dengan kemampuan dirimu sendiri dan menjadi pribadi yang mandiri dalam segala aspek kehidupan. Lalu jikapun kedokteran yang kamu pilih, kamu akan menua.. menjadi perempuan pengejar karier.. bukankan perempuan diciptakan untuk mendampingi seorang laki-laki ? bukankah koderat perempuan adalah menjadi seorang ibu?, selalu ingatlah itu. jadi tidak ada yang akan mengatakan kamu “SALAH” memilih kependidikan, jadi seorang guru bisa jadi menjadi dasar untuk menjadikan dirimu lebih baik, menjadi perempuan seutuhnya yang mengerti akan koderat tuhan yang maha kuasa..
Intinya jangan mendasari apa yang kamu pilih hanya berdasarkan pada ego, ingin show up ataupun ingin dikenal orang lain dengan apa yang kamu buat dan apa yang telah kamu kontribusikan, tetaplah menjadi pribadi yang damai.., yang dimatanya orang bisa mengenalmu sebagai jiwa yang baik... dan pada dasarnya apa yang kamu pilih dan apa yang Allah kehendaki untukmu berkecimpung dan berkontribusi didalamnya selalu ingat bahwa kamu pernah memilih dan Allah telah menghendaki kamu didalamnya untuk berkembang, yaa meskipun nantinya pilihan itu terlihat salah atau ternyata pilihan itulah yang kamu inginkan. Segala sesuatunya punya kelemahan dan kelebihan yang bisa saja kamu belum tahu. sebab itu pasrahkan semua  keputusan kepada Allah yang maha menghendaki.. Insyaallah Allah mengerti apa yang dikehendaki hambanya...
Allahua’lam
                                                                                                               19 Desember 2015

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com tipscantiknya.com kumpulanrumusnya.comnya.com